search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Proyek Drainase Jalan Pantai Purnama Dibiarkan Menganga
Senin, 26 Juli 2021, 14:55 WITA Follow
image

beritabali/ist/Proyek drainase di Pantai Purnama.

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, GIANYAR.

Masyarakat Desa/Kecamatan Sukawati sambut antusias proyek perbaikan drainase di Jalan Raya Pantai Purnama, tepatnya dari wilayah Banjar Palak hingga Banjar Telabah. Sebab, wilayah perbaikan ini memang terjadi pendangkalan got yang menyebabkan sering kebanjiran jika musim hujan. 

Namun, kini pelaksanaan proyek membuat masyarakat khawatir. Sebab sejak 3 minggu terakhir, warga merasa ada penurunan aktivitas pengerjaan. Jika biasanya ada alat berat dan pekerja sembari mengatur lalu lintas, saat ini relatif sepi aktivitas. 

Alhasil aspal yang sudah terlanjur tergali dan dipasangkan beton seolah dibiarkan menganga. Hanya di beberapa tempat saja, gorong-gorong sudah tertutup sempurna. Namun sebagian besar masih terbuka. Salah satu warga mengatakan sudah cukup banyak terjadi kecelakaan orang jatuh karena material masih berserakan di sekitar proyek. 

"Jalan sekarang jadi sempit, arus lalu lintas otomatis macet jika ramai. Sudah ada yang kecelakaan lewat di sekitar proyek ini. Banyak masyarakat komplain," ujarnya yang enggan namanya disebut saat dikonfirmasi, Minggu (25/7). 

Warga ini sempat bertanya kepada pekerja, katanya proyek mangkrak karena kehabisan bahan material. "Alasan pelaksana proyek sing ade bahan. Jika kirang bahan lebih baik jangan dibongkar kan. Tapi aneh, kurang bahan sampai dengan 3 minggu. Ada apa ini?," ujarnya bertanya-tanya. 

Pejabat Perbekel Sukawati I Wayan Asdita Adi saat dikonfirmasi mengatakan belum mendengar keluhan masyarakat tersebut.  "Mengenai keluhan masyarakat tyang belum mendengar nanti tyang akan konfirmasi dengan perangkat tyang," jelasnya singkat.  

Namun demikian, Wayan Adi mengaku sudah berkoordinasi dengan pemborong agar dipercepat pelaksanaannya. Menurut hasil koordinasi tersebut, pemborong mengatakan tutup gorong-gorong baru datang Minggu (25/7) kemarin. 

"Katanya, untuk tutup udit itu besok akan dikerahkan alat Exa dan forklip," jelas Wayan Adi.  Dikatakan pula, tutup udit gorong-gorong terlambat karena produksinya memerlukan perhitungan waktu. "Katanya, tutup udit itu menunggu umur beton. Karena kalau belum umur sesuai dengan persyaratan, tidak bisa diangkut pasang," jelasnya. 

Untuk diketahui, informasi pada papan proyek tertulis Pembangunan Drainase Sukawati di bawah instansi Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali,  Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Bali, Dirjen Ciptakan Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat RI. 

Proyek ini menggunakan dana APBN senilai Rp 20 Miliar, mulai dikerjakan sejak 19 Februari 2021 selama 240 hari kalender. Sebagai pelaksana PT Jangkar Sejati Utama dengan konsultan supervisi CV Tri Matra Disain.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/Gin

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami