search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 Siswa SMK di Gianyar "Kerauhan", PTM Tetap Digelar
Selasa, 2 November 2021, 15:15 WITA Follow
image

beritagianyar.com

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, UBUD.

Sejumlah siswa di SMK Singamandawa Monarch Bali di Jalan Gunung Lempuyang, Lingkungan Selat, Kelurahan Samplangan, Gianyar mendadak kerauhan (kesurupan), Senin (1/11).

Suasana pembelajaran tatap muka pun menjadi heboh. Diketahui ada tiga siswa yang tiba-tiba mengalami kerahuan yang terdiri dari seorang siswa kelas X dan dua siswa kelas IX. Informasi dihimpun, pasca kerauhan seluruh siswa dipulangkan untuk menghindari terjadinya hal tak diinginkan.

Namun setelah dipulangkan, tiba-tiba seorang siswi mengalami kesurupan dan kembali dibawa ke sekolah. Siswa yang kerauhan dipapah menuju Padmasana guna melakukan persembahyangan. 
Kepala SMK Singamandawa Monarch Bali, Kadek Yuli Cahyaningsih saat dikonfirmasi Selasa (2/11) membenarkan kejadian mistis tersebut. 
"Nggih memang benar ada 3 siswa kami yang kerauhan. Kejadiannya sekitar Pukul 09.50 WITA," jelasnya. 
Atas kejadian tersebut, sekolah dengan jurusan Akomodasi Perhotelan dan Tata Boga ini berencana melaksanakan upacara pecaruan atau pembersihan sesuai kepercayaan Hindu bali untuk memohon agar kejadian kesurupan tidak terjadi lagi. 
"Rencana kami akan menggelar pecaruan pada Sukra Kliwon Sungsang, Jumat (5/11) ini," jelasnya. 
Saat kejadian, para guru langsung sigap menangani para siswa yang berteriak. Termasuk meminta bantuan kepada pemangku. 
"Setelah beberapa saat, anak kami sudah sadarkan diri. Setelah anak sadarkan diri kami langsung pulangkan," jelasnya. 
Menurut Kadek Yuli, pembelajaran tatap muka tetap digelar pasca kejadian. Namun dengan pengawasan ketat.
"Hari ini, Selasa (2/11) PTM tetap berlangsung, tapi kami batasi jumlahnya hanya setengahnya. Soalnya kemarin, sudah kami lakukan upacara kecil dari pemangku. Artinya sudah aman untuk anak-anak. Aman," tegasnya.
Kadek Yuli memperkirakan kondisi psikis anak-anak terganggu karena cukup lama sekolah daring. Sementara PTM di sekolah dengan konsep Green school berlandaskan Tri Hita Karana ini sudah dimulai sejak September 2021.
"Mungkin saat kemarin pikiran anak-anak dalam keadaan kosong, sehingga terjadi hal tersebut. Untuk PTM tetap kami langsungkan dengan pengawasan yang ketat setelah kemarin sore kami berdiskusi dan akan melaksanakan pecaruan hari jumat," terang Kadek Yuli.
Untuk siswa yang mengalami kerauhan, diizinkan untuk istirahat di rumah. Sampai kondisinya pulih dan siap mengikuti pelajaran, baru diperbolehkan kembali ke sekolah. 
"Untuk anak-anak yang mengalami kerauhan kemarin kami tidak izinkan datang ke sekolah sementara dan agar anak-anak istirahat untuk memulihkan kembali," jelasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/Gin

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami