search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kronologis Buruh Petik Kelapa Tewas Terjatuh di Rawa
Rabu, 11 Agustus 2021, 14:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kronologis buruh petik kelapa di Tampaksiring tewas terjatuh di rawa.

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, TAMPAKSIRING.

Seorang buruh petik buah kelapa, I Wayan Marta, 50, jatuh ke rawa saat bekerja memanjat sekaligus memetik kelapa milik Dewa Raka di pinggir jurang Banjar Cagaan, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Senin (9/8) sekitar pukul 17.00 WITA. 

Apesnya, korban yang warga Banjar Pedapdapan, Desa Pejeng, Tampaksiring ini ditemukan dalam kondisi tak bernyawa sekitar pukul 22.30 WITA pada kedalaman air sekitar 12 meter. 

Informasi dihimpun, korban yang merupakan buruh bangunan yang memiliki keahlian memanjat pohon itu mulanya diminta untuk mencari kelapa oleh Dewa Raka, sekitar 17.00 WITA. 

Sempat 3 kali menunda, akhirnya korban menganggupi pekerjaan tersebut pada Senin (9/8) sore. Sayangnya, baru berhasil memetik 3 buah kelapa, korban diduga terpeleset dari pohon kelapa yang posisinya ada di pinggir jurang. Korban terjatuh ke jurang dengan kedalaman 20 meter. 

Apesnya lagi, bawah jurang merupakan rawa genangan air yang dipenuhi sampah kayu dan jenis sampah lain. Kepala korban diduga sempat membentur sampah kayu hingga akhirnya tenggelam ke dasar rawa. 

Menurut seorang warga yang kebetulan sedang berolahraga di sekitaran TKP, korban dilihat sedang memetik buah kelapa. Setelah mendengar 3 buah kelapa jatuh ke tanah, saksi kemudian mendengar suara “uhh”. 

Saksi mencoba mengecek korban yang sedang memetik kelapa ternyata sudah tidak ada di atas pohon kelapa. Korban dilihat sudah jatuh ke dalam sungai, lalu saksi langsung berteriak meminta tolong kepada masyarakat sekitar guna menyelamatkan korban. 

Hanya saja, tubuh korban tidak nampak secara kasat mata sehingga warga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, BPBD Gianyar, hingga Basarnas Bali. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar Ida Bagus Putu Suamba didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta mengatakan baru menerima laporan sekitar pukul 18.00 WITA. 

Setiba di TKP, tim BPBD Gianyar melakukan upaya pencarian hingga penyelaman. Namun dikarenakan minim peralatan, penyelaman hanya maksimal dilakukan sampai kedalaman 2 meter. Atas kondisi tersebut, BPBD Gianyar berkoordinasi dengan Basarnas Provinsi Bali. Pencarian korban berlangsung cukup lama. Hingga akhirnya ditemukan sekitar pukul 22.30 WITA. 

Terkait dugaan meninggal, IGN Dibya Presasta memperkirakan korban sempat benturan dengan balok kayu. “Kemungkinan terbentur sampah batang pohon atau kayu di air. Karena saat ditemukan korban tersangkut di batang-batang pohon yang ada di dalam air, karena kalau hanya tercebur ke air sepertinya korban masih bisa berenang dan selamat,” ungkapnya.

Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RS Ari Canti, Mas, Ubud. “Karena hanya di RS Ari Canti yang ruang jenazahnya tidak penuh, di rumah sakit lainnya penuh,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, menjelaskan bahwa pada hari Senin (9/8) laporan kejadian diterima sekitar pukul 19.20 WITA dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar. 

"Setelah menerima permintaan bantuan untuk evakuasi, segera kami menggerakkan 8 orang personil menuju lokasi," ujarnya Selasa (10/8).

Kemudian sekitar pukul 20.52 WITA tim rescue tiba di lokasi dan bergabung dengan unsur SAR lainnya untuk melakukan evakuasi. Dimana tiga orang menggunakan pakaian selam langsung turun ke sungai, dan personil lainnya menyusul untuk membantu proses evakuasi. 

Hingga akhirnya pukul 22.30 WITA tim rescue berhasil mengevakuasi korban dalam keadaan meninggal dunia dari sungai selanjutnya dibawa ke RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud menggunakan ambulance Puskesmas Tampaksiring II. 

"Selama proses evakuasi selain dari kita juga ada Polres Gianyar, Polsek Tampaksiring, BPBD Kabupaten Gianyar, SAI Rescue, dan masyarakat setempat," eas Darmada.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/Gin

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami