Perekam video mesum siswa hingga viral di media sosial diburu Polres Gianyar. Selain itu, polisi juga menyelidiki siapa orang pertama yang menyebarluaskan video tersebut.
Kapolres Gianyar, AKBP Bayu Sutha, menyatakan penyebar video mesum dua siswa di tempat kosong sedang diselidiki. "Masih lidik, sama Reskrim terkait penyebar video. Yang direkam sembunyi-sembunyi itu kan? Ini masih dilidik," ujarnya, Jumat (5/11).
Kepolisian mengaku belum mengetahui siapa perekam para pemeran itu. "Siapa yang ngerekam, kan seperti itu. Belum tahu siapa," ujarnya.
Bahkan, kata Kapolres, yang meneruskan atau menyebarkan video termasuk laporan yang mencantumkan nama pemeran yang diduga masih pelajar pun tak pelak diusut.
"(Yang meneruskan, red) Ya kami cek dulu. Siapa yang menyebarluaskan. Masih dicari yang memfoto siapa," ungkapnya.
Mengenai nasib si pemeran yakni siswi berseragam SMKN 1 Tampaksiring dan seorang laki-laki, belum dilakukan tindakan. "Belum, nanti dong. Kasihan itu kan anak-anak. Nanti Unit PPA juga koordinasi dengan Perlindungan Anak. Supaya lebih profesional. Karena ini masalah anak, kasihan anak," tegasnya.
Untuk diketahui, video berdurasi 13 detik ini dengan mudah dishare oleh masyarakat luas. Bahkan, laporan model kepolisian yang memuat identitas lengkap pemeran video malah diunggah ke akun Tiktok. Kepolisian pun sedang menyelidiki penyebaran video tersebut.
Sejak kasus video asusila viral di grup WhatsApp, justru banyak masyarakat nekat menshare di Facebook. Bahkan, seakan tanpa dosa menyalin laporan model kepolisian lalu diunggah di Tiktok. Yang disayangkan, di Tiktok, nama pemeran video yang masih pelajar tercantum terang benderang.
Akun Tiktok @Dhea, sudah mendapat tanda hati hingga puluhan ribu kali. Namun setelah dikonfirmasi ke Polres, akun Tiktok lantas menghapus postingan model laporan tersebut.
Penyebaran video dan laporan model kepolisian juga menjadi perhatian Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Made Ariasa.
"Inilah yang masih menjadi atensi (perhatian) kami KPPAD Bali bersama komponen penggiat Perlindungan Anak yang peduli akan
risiko bully terhadap anak tersebut," ujarnya.
Dia berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan data, apalagi jika memang benar diperoleh dari petugas.
"Agar para pihak yang merasa memiliki info tersebut kalau benar berita dari aparat, agar hati-hati, jangan sampai berita (data, red) lengkap menyebar luas di medsos. Cukup internal aparat saja terlebih ada tercantum nama pelaku dan korban secara lengkap," ujar Komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud itu.
Kata Ariasa, dengan penyebaran video, foto, bahkan laporan yang mencantumkan nama, justru menimbulkan masalah dan dampak bagi pemeran yang diduga pelajar.
"Karena berpotensi menimbulkan kekerasan lainnya," ujar Ariasa.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMKN 1 Tampaksiring I Nyoman Sujana SPd MPd mengatakan sudah berhasil menelusuri pemeran video. Kasek Sujana mengakui salah satu pemeran video merupakan siswanya bukan perempuan yang mengenakan seragam olahraga. Melainkan pemeran laki-laki, inisial I Gede A, 17, asal Bangli.
"Yang laki benar masih siswa SMKN 1 Tampaksiring kls XI," ujarnya.
Terhadap siswa ini, sekolah memanggil untuk dikonseling."Sementara yang sudah dilakukan dipanggil oleh BK untuk dikonseling, selanjutnya akan dipanggil orang tua untuk bersama membimbing dan mengawasinya. Kita akan bina di sekolah," tegasnya.
Sementara pemeran perempuan, diperkirakan adalah mantan siswa SMKN 1 Tampaksiring. Inisial Ni Ketut AR, 17, yang juga asal Bangli. I Nyoman Sujana mengatakan pihak sekolah memperkirakan bahwa pemeran video mesum tersebut adalah mantan siswanya yang 2 bulan lalu telah pindah ke SMKN 1 Susut Bangli.
Informasi dihimpun, siswi ini membenarkan dirinya dalam video tersebut bersama pacarnya I Gede A. Perbuatan mesum itu dilakukan pada Rabu (3/11) sekitar Pukul 14.00 WITA yang berlokasi di bekas bangunan Cargo Banjar Apuh Kecamatan Tegallalang. Sekitar pukul 17.00 WITA, pasangan kekasih ini diberitahukan oleh temannya bahwa videonya viral di medsos.
Kepada polisi, siswi Ni Ketut A menggunakan baju seragam sekolah SMK N 1 Tampaksiring dikarenakan yang bersangkutan di sekolah barunya belum mendapatkan pembagian seragam.
Diperkiraan pelaku penyebar video mesum tersebut adalah warga sekitar dikarenakan lokasi mereka melakukan adegan mesum bisa terlihat dari jalan raya sehingga pelaku iseng merekam dan menyebarkan video tersebut.