search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus DBD di Gianyar Meningkat Tajam
Selasa, 29 April 2025, 23:20 WITA Follow
image

Kasus DBD di Gianyar Meningkat Tajam

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, GIANYAR.

Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi ancaman serius bagi warga Kabupaten Gianyar.

Meski berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah kasus. Pada tahun 2023 tercatat 1.142 kasus dengan dua korban meninggal dunia. Namun, pada 2024, jumlah kasus meningkat drastis menjadi 4.476 dengan lima kematian.

Sementara itu, sepanjang Januari hingga pertengahan April 2025, sudah ada 943 kasus dengan dua kematian.

Salah satu kasus terbaru melibatkan seorang warga Singapadu, Kecamatan Sukawati, yang meninggal dunia dan diduga akibat DBD.

Saat ini, penyebab kematian masih menunggu hasil audit dari rumah sakit, namun Dinas Kesehatan bersama Puskesmas Sukawati II telah bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, penyuluhan langsung ke rumah-rumah warga, dan fogging di area terdampak.

Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Dra. Ni Nyoman Ariyuni, M.AP, mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala awal DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri di kepala dan belakang mata, mual, muntah, nyeri otot, dan ruam merah di kulit.

"Fase kritis justru muncul saat demam turun, di mana risiko kebocoran plasma darah meningkat. Ini bisa menyebabkan komplikasi berbahaya seperti perdarahan dan penurunan trombosit drastis," ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, Pemerintah Kabupaten Gianyar terus menggalakkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus: menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi secara rutin, serta mendaur ulang atau menyingkirkan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Gerakan ini diperkuat melalui Surat Edaran Sekretaris Daerah tertanggal 17 Januari 2025.

Melalui edaran tersebut, seluruh Perbekel dan Lurah di Kabupaten Gianyar diminta menggencarkan aksi PSN di lingkungan masing-masing, bekerja sama dengan puskesmas untuk penyuluhan dan pengawasan wilayah rawan kasus.

Ariyuni menegaskan, keterlibatan masyarakat sangat krusial. "Jangan tunggu sampai ada korban," tandasnya.

Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD, dan aktiflah menjaga lingkungan agar bebas dari jentik nyamuk,"katanya.

Editor: Aka Kresia

Reporter: bbn/Gin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami