search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jasad di Jurang Benawah, Keluarga Tolak Hasil Rekonstruksi
Rabu, 16 Maret 2022, 19:10 WITA Follow
image

Beritagianyar.com

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, UBUD.

Jasad I Wayan Suweta (42) yang ditemukan di Sungai Melangge, Banjar Benawah, Desa Petak, Kecamatan Gianyar, pada 15 Desember lalu rupanya tidak diterima sepenuhnya oleh pihak keluarga korban.

Bahkan hasil rekonstruksi yang dilakukan jajaran Polsek Kota Gianyar ditolak dengan alasan, ada sejumlah kejanggalan dari hasil autopsi. Paman korban I Ketut Durus menyatakan hingga kini pihak keluarga korban merasa kematian  korban yang diduga mabuk berat  hingga terpeleset ke jurang masih menyisakan tanda tanya. 

"Malam itu juga sebelum korban ditemukan, kami sudah datang ke tempat hajatan dan meminta maaf. Disana diungkapkan jika sempat terjadi keributan," ujarnya.

Selama proses penyelidikan hingga diadakan rekonstruksi, pihak keluarga mengaku tidak melihat kesesuaian. Dalam rekonstruksi tidak ada adegan fisik dan hanya ada cekcok mulut. Hingga akhirnya korban dipapah keluar dari pekarangan itu. 

"Kalau memang keponakan saya itu mabuk berat sampai dipapah gitu, serasa janggal bisa berjalan jatuh ke jurang yang bersemak. Intinya, kami hanya ingin kejadian ini terungkap secara terang benderang. Karena itu kami menolak hasil rekonstruksi itu," tegasnya. 

Di tempat terpisah, Kapolsek Gianyar, Kompol Gede Putra Astawa membenarkan penolakan itu. Polisi sudah bekerja secara profesional. Bahkan sudah mengorek keterangan para saksi sesuai ketentuan.

"Kita tidak mungkin mengikuti informasi tak jelas ini," ujarnya.

Ditegaskan juga, dari hasil lab forensik tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban. Bahkan dari rumah sakit, istri korban dan keluarganya sudah diajak dan dijelaskan.

"Mengenai penyebab kematian korban sudah dijelaskan. Tidak ada kekerasan, sudah dijelaskan oleh pihak RSUP Sanglah," jelasnya lagi. 

Mengenai adanya dugaan keributan secara fisik, jajarannya sudah bertanya ke saksi. Namun hingga kini tidak jelas dan hanya katanya- katanya tidak jelas sumbernya. Bahkan ke kerabat korban juga sudah dikonfirmasi dan menyebutkan tidak tahu, hanya mendengar saja. 

"Kalau cekcok mulut ada, karena pengaruh minuman. Namun yang menyatakan berkelahi siapa. Kalau keluarga ada alat bukti baru, silahkan," tutup dia.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/Gin

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami