Partisipasi pemilih disabilitas di Gianyar pada Pemilu 2024 ternyata masih minim. Dari 2.512 pemilih disabilitas yang terdaftar, hanya 420 orang yang menggunakan hak pilihnya.

Nah, pada Pilkada 2024 mendatang, penyelenggara tak ingin hak suara penyandang disabilitas sia-sia. Sebab, di mata negara, semua punya hak sama. Oleh sebab itu, sebagai bagian evaluasi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gianyar menyerap aspirasi pada Kamis (9/5/2024).

Dalam sesi diskusi, teman-teman disabilitas menyampaikan kepada Bawaslu Gianyar bahwa mereka merasa belum terfasilitasi secara maksimal dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan oleh peserta sosialisasi dari Yayasan Bhakti Senang Hati dan Yayasan Cahya Mutiara Ubud. 

Terdapat beberapa point penting yang disampaikan oleh teman-teman penyandang disabilitas. Diantaranya, kurangnya akses disabilitas di TPS yang membuat penyandang disabilitas enggan untuk menggunakan hak pilihnya; kurangnya sosialisasi dari penyelenggara sehingga penyandang disabilitas tidak mengetahui cara pindah memilih di luar wilayah; kurangnya prioritas terhadap pemilih disabilitas dan kurangnya pelayanan untuk lansia dan disabilitas dari petugas KPPS pada TPS bahkan terdapat salah satu penyandang disabilitas yang menyatakan tidak mendapatkan surat pemberitahuan memilih.

Terkait masukan itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Gianyar, I Wayan Hartawan menyampaikan bahwa semua warga negara memiliki hak pilih. 

"Maka Bawaslu dan KPU harus lebih bersinergi untuk memenuhi kebutuhan teman teman penyandang disabilitas dalam menggunakan hak pilih, terlebih dapat difasilitasi dengan maksimal," jelas dia.

Masukan ini akan jadi catatan. "Kami mempunyai PR bagaimana Bawaslu dan KPU lebih bersinergi untuk memenuhi kebutuhan teman penyandang disabilitas dalam menggunakan hak pilihnya, terlebih dapat difasilitasi dengan maksimal," tutup Hartawan.