search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seorang Bule Tewas di Ubud, Ingin Dikremasi di Monkey Forest
Selasa, 19 Oktober 2021, 10:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Seorang Bule Tewas di Ubud, Ingin Dikremasi di Monkey Forest

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, UBUD.

Warga Ubud digegerkan dengan penemuan seorang bule ditemukan gantung diri di semak-semak pinggir jalan raya Monkey Forest, Lingkungan Padangtegal, Ubud, Gianyar, Senin (18/10/2021) sekitar pukul 09.55 WITA. 

Saat ditemukan, bule yang belakangan diketahui bernama Robert Paul Evans, 51, berkebangsaan Amerika ini diduga bunuh diri menggunakan tali tambang plastik berwarna biru. Tubuhnya tampak samar-samar diantara pohon besar dan semak rerumputan.

Jasad korban langsung dievakuasi oleh BPBD Kabupaten Gianyar kemudian dibawa ke Forensik RSUP Sanglah Denpasar oleh PMI Kabupaten Gianyar. 

Kapolsek Ubud AKP I Made Tama ketika dikonfirmasi mengatakan mulanya bule ini sempat berstatus Mr X, karena belum ditemukan petunjuk berupa identitas. Kemudian personel Polsek Ubud menelusuri identitas dan tempat menginap korban. Akhirnya diketahui, bule ini menginap sementara di Hotel Tegal Sari, Jalan Hanoman, Ubud. 

Korban diduga memang merencanakan aksi nekat ini. Bahkan korban sempat menulis surat wasiat. "Korban ditemukan gantung diri di TKP, lahan kosong/tegalan milik Pak Iwan Pangestu," jelas AKP Tama. 

Temuan bule gantung diri ini, dilihat pertama kali oleh saksi I Wayan Sudarmawan dan I Made Murdana. Saat itu, saksi yang karyawan Objek Wisata Monkey Forest ini bertugas mengecek kera-kera yang keluar kawasan. Tiba di TKP, kedua saksi dari atas sepeda motor kaget melihat sosok tubuh manusia tergantung diantara semak-semak.


 
Seketika, sepeda motor saksi melaju kencang menuju pos Pecalang guna melaporkan temuannya tersebut. 

"Selanjutnya Pecalang menuju TKP guna memastikan kejadian tersebut dan setelah dilakukan pengecekan di TKP bahwa memang benar telah ditemukan adanya orang asing tergantung pada dahan pohon, kemudian melaporkan penemuan tersebut ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Ubud," jelas Kapolsek Ubud. 

Dengan adanya laporan tersebut Personel Piket fungsi Polsek Ubud terdiri dari Unit Reskrim, Unit Intelkam dan SPKT mendatangi TKP. Berdasarkan hasil olah TKP, korban tergantung pada dahan pohon dengan menggunakan tali tambang plastik warna biru. 

Jarak antara ikatan tali dari dahan pohon ke leher dengan panjang 2 meter. Ditemukan 2 tali tambang plastik warna biru terlepas di tanah dengan panjang 11 m 30 cm dan 6 m 80 cm. Di TKP ditemukan adanya kursi kayu. Di TKP ditemukan adanya bekas botol minuman. 

Ciri-ciri korban kepala plontos ada tato pada kedua tangan. Menggunakan baju kaos dan celana panjang. Hasil pemeriksaan luar terhadap tubuh korban oleh tim medis Puskesmas Ubud 1 dr Ni Wayan Sudri, bahwa mayat korban sudah mengeluarkan bau busuk diduga korban meninggal sekitar 2 hari yang lalu sejak ditemukan.

"Pada pukul 11.00 WITA jenazah korban dibawa oleh Ambulance PMI Gianyar ke RSUP Sanglah Denpasar untuk dititip," jelasnya. 

Terkait sebab kematian korban, polisi masih belum bisa memastikan. Namun dugaan awal, korban mengalami depresi akibat penyakit Multiple Sclerosis (gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang). Sesuai keterangan management Hotel Tegal Sari tempat korban menginap.

 

Dalam Kamar tempat korban menginap ditemukan surat dengan berbahasa Inggris yang mengarah pada keinginan mengakhiri hidup. Korban menulis dua buah surat wasiat. Pertama berisi keinginan agar dikremasi. Kedua, ucapan terima kasih dan donasi sejumlah barang milik korban. 

Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih begini isi surat wasiat korban. 

"Saya ingin dikremasi di Monkey Forest. Tolong kirimkan amplop-amplop yang ada bersama surat ini. Passport saya ada di Bali Line, 51 Hanoman". 

Surat wasiat kedua, ditujukan pada Hotel Tegal Sari. Isinya: 

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan untuk segalanya. Waktu saya di Tegal Sari adalah yang terbaik yang pernah saya miliki selama ini. Tolong jangan bersedih. Tolong beri tahu Kadek bahwa dia akan menerima pembayaran dari teman saya Michael Sharpe di Amerika.

Saya tidak dapat mengucapkan terima kasih satu per satu kepada semua orang. Tolong sumbangkan pakaian saya. Satu lagi, tolong berikan bluetooth speaker untuk Naren. 

Selalu cinta, 

Wayan Adahy.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/Gin

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami