search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nasabah Koperasi di Gianyar Mengadu ke Dewan, Miliaran Dana Tak Bisa Ditarik
Selasa, 15 Juni 2021, 16:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, UBUD.

Nasabah Koperasi Griya Anyar Sari Boga di Banjar Pasdalem, Kelurahan/Kecamatan Gianyar merasa geram lantaran miliaran dana tabungan dan deposito tak bisa ditarik sejak setahun terakhir.
Bahkan kini, koperasi yang berlokasi di sebelah timur Lapangan Astina Gianyar atau Alun-alun Gianyar ini justru tutup. Saking geramnya, belasan nasabah koperasi mengadu atau 'mesadu' ke DPRD Kabupaten Gianyar, Senin (14/6) sekitar pukul 10.00 WITA. 

Mereka diterima oleh Anggota DPRD Gianyar I Made Wardana dan Plt Kepala Dinas Koperasi Gianyar Dewa Alit Mudiarta di ruang Fraksi PDI Perjuangan. Melalui Dewa Astawa, para anggota koperasi ini menyampaikan tujuan kedatangannya. 
Dijelaskan, permasalahan mulai terjadi pertengahan Tahun 2020. Ketika banyak nasabah datang ke koperasi mencairkan tabungan dan jatuh tempo deposito. 
"Saat itu sudah ada indikasi meragukan. Sebagian nasabah resah dan khawatir, dana tidak bisa dicairkan," jelasnya. 
Keraguan tersebut membuat nasabah lain ramai-ramai berdatangan untuk mencairkan hak mereka. Namun jawaban dari manajemen koperasi tidak ada uang. 
"Kami tidak bisa ketemu dengan pimpinan, hanya bertemu pegawai. Awalnya kami memaklumi karena situasi pandemi, tapi lama-lama tidak ada kejelasan," ungkap Dewa Astawa. 
Hingga pada November 2020 dilaksanakan RAT 2019 dihadiri Bendesa Adat Gianyar, Pengawas, Pengurus dan beberapa anggota. "Salah satu hasil RAT, menyatakan bahwa tabungan dan deposito tidak diberi bunga. Dan kami memaklumi, asalkan uang kami bisa cair," jelasnya. 
Selain itu, nasabah juga memaklumi jadwal penarikan yang dijanjikan Rp250 juta per 3 bulan sesuai persentase kepemilikan dana. Namun setelah berjalan, nasabah yang datang menagih janji merasa kecewa. Lantaran dana tersebut dikatakan tidak ada. 
"Bulan Februari 2021 sampai sekarang jawabannya sama, tidak ada uang dan koperasi tutup. Maka itu kami mengadu. Berharap ada solusi," terang Dewa Astawa. 
Para nasabah berharap besar dari uang mereka yang mengendap di koperasi. Apalagi dalam situasi sulit pandemi COVID-19. "Di masa sulit, tabungan adalah pondasi luar biasa bagi kami," ujarnya. 
Di hadapan dewan dan Plt. Kadiskop, pihak hanya berharap menyikapi kondisi yang merka alami. Mereka berharap, koperasi tetap dibuka agar ada keterbukaan infornasi, pengurus dan pengawas koperasi agar meminta oknum manager untuk menepati janjinya, meminta diadakan RAT dan ada pengembalian uang nasabah.
Namun sayang, kedatangannya ke gedung dewan tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Anggota DPRD Gianyar hanya menyatakan jika pihaknya hanya sebagai fasilitator dan meminta Plt Kadiskop menindaklanjuti keluhan anggota koperasi ini. Plt Kadiskop Dewa Alit Mudiarta pun menegaskan pihaknya akan memanggil Pengawas, Pengurus termasuk oknum manager Koperasi GASB, Selasa ( 15/6). 
"Kami akan panggil dulu untuk mengetahui sejauh mana permasalahannya dan upaya penyelesaian yang sudah dilaksanakan. Selanjutnya akan kami pelajari dulu, " terangnya singkat.
Sebelum pertemuan, seorang nasabah, Dewa Mangku Nyoman Ngetis bersama puluhan orang perwakilan dari ratusan anggota Koperasi Griya Anyar Sari Boga (GASB) Gianyar berjalan tertatih mendatangi Gedung DPRD Gianyar. Pinandhita yang ngayah di Pura Merajan Agung Puri Gianyar ini mengaku memiliki tabungan mencapai Rp50 juta. 
Uang itu dikumpulkannya sedikit demi sedikit sejak tahun 2000 silam, namun kini nasibnya tidak jelas lantaran koperasi GASB tidak pernah buka lagi. 
"Seluruh uang sesari dan uang insentif dari pemerintah saya tabung ke koperasi, kini Koperasi tidak pernah buka lagi," sesalnya. 
Dimana saat Koperasi GASB diketahui bermasalah terungkap jika dana Koperasi dimanfaatkan secara pribadi oleh oknum manager senilai Rp5 miliar. Di hadapan pengawas dan prajuru Adat Gianyar bertempat di Pura Puseh Setempat, Manager ini berjanji akan mengembalikan dana tersebut. 
"Teknisnya, manager ini akan mengembalikan dana itu setiap triwulan sebanyak Rp250 juta, kenyataannya hingga kini kami tidak mendapatkan informasi apapun. malahan kantor Koperasinya tutup," paparnya.
Sementara itu, informasi dihimpun, kisruh Koperasi Griya Anyar Sari Boga (GASB) Gianyar mulai ramai pada akhir tahun 2020. Ditandai dengan keluhan nasabah yang tidak bisa menarik dana tabungannya. Setelah dilakukan audit internal oleh para Pengurus, dana koperasi senilai Rp5 miliar lebih pun raib dan  diduga digunakan secara pribadi oleh oknum manajer Unit Simpan Pinjam. 
Temuan pengawas, terungkap jika oknum manajer ini telah menggunakan dana koperasi untuk keperluan pribadinya. Terdiri  dari dana deposito nasabah yang jumlah mencapai Rp3 miliar lebih, Dana Tabungan Rp700 Juta, Penggunaan nama Debitur lain hingga Rp300 Juta, penggunaan kas di BRI Rp500 juta lebih hingga kasbon sebanyak Rp200 juta.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/Gin

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami