search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Album sonic/panic Vol. 2, Kolaborasi 15 Musisi Indonesia yang Angkat Isu Krisis Iklim
Selasa, 29 Oktober 2024, 21:40 WITA Follow
image

Album sonic/panic Vol. 2, Kolaborasi 15 Musisi Indonesia yang Angkat Isu Krisis Iklim

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, GIANYAR.

Setelah sukses dengan album perdana, inisiatif IKLIM kembali merilis album kompilasi bertajuk sonic/panic Vol. 2, yang akan meluncur pada 9 November 2024. 

Album ini adalah kolaborasi unik dari 15 musisi Indonesia lintas genre yang menyoroti urgensi krisis iklim melalui karya musik. 

Dirilis oleh Alarm Records, label rekaman peduli lingkungan pertama di Indonesia, sonic/panic Vol. 2 bertujuan menginspirasi masyarakat untuk bertindak nyata melawan perubahan iklim.

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, dengan dampak seperti kenaikan suhu dan permukaan air laut serta bencana alam yang semakin sering terjadi. 

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan suhu rata-rata Indonesia meningkat sebesar 0,03°C per tahun, mengancam ekosistem dan masyarakat.

IKLIM, atau The Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab, mengajak musisi tanah air untuk turut serta menyuarakan krisis iklim. 

Melalui sonic/panic Vol. 2, IKLIM menggabungkan musik dan aktivisme lingkungan dengan menghadirkan musisi seperti Efek Rumah Kaca, Voice of Baceprot, Petra Sihombing, Asteriska, Matter Mos, dan banyak lagi. 

Mereka berasal dari berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Denpasar, Makassar, dan Pontianak, memperkuat pesan keanekaragaman dalam gerakan ini.

Album sonic/panic Vol. 2 menampilkan 15 lagu dengan lirik yang mencerminkan keprihatinan musisi terhadap krisis iklim. Bob, vokalis band LAS!, mengungkapkan pentingnya keterlibatan musisi dalam isu ini, 

“Bergabung dalam gerakan ini memberikan kesempatan untuk memperkuat pesan kolektif kami. Kami berharap musik dapat menjangkau lebih banyak orang dan mendorong aksi nyata demi masa depan bumi.”

Matter Mos, dalam lagunya “Pengusik,” berbagi bahwa inspirasi lagunya datang dari sebuah foto kerusakan alam yang diperlihatkan oleh Ramon Y. Tungka. 

“Foto itu memberi perasaan mendalam, dan sebagai seniman, saya merasa bertanggung jawab untuk menangkap dan menerjemahkannya dengan cara saya sendiri,” ujarnya.

Sebagai bagian dari peluncuran album, IKLIM akan menggelar IKLIM Fest pada 9 November 2024 di Biji World, Ubud, Bali. 

Acara ini tidak hanya menjadi perayaan musik tetapi juga langkah nyata dalam menyebarkan kesadaran untuk praktik ramah lingkungan dalam industri musik. 

Empat single dari album ini telah lebih dulu diluncurkan oleh Efek Rumah Kaca, Voice of Baceprot, Matter Mos, dan Asteriska, dengan rencana perilisan single lain dari 1 hingga 8 November.

Album sonic/panic Vol. 2 tidak hanya menandai terobosan dalam skena musik Indonesia, tetapi juga menegaskan bahwa musik dapat menjadi media kuat untuk menyebarkan kesadaran lingkungan dan mendorong perubahan.

Editor: Aka Kresia

Reporter: bbn/rls

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami