Buruh Dikeroyok Hingga Tewas di Gianyar
Polisi merilis 10 orang pelaku yang telah melakukan pengeroyokan pada seorang buruh hingga tewas di Gianyar.
GOOGLE NEWS
BERITAGIANYAR.COM, GIANYAR.
Buruh inisial DK dikeroyok hingga tewas di Banjar Angkling, Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar ditangkap. Para pelaku berjumlah 10 orang ditangkap.
Kapolres Gianyar, AKBP Umar, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menangkap sepuluh pelaku pengeroyokan yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia.
Insiden tragis ini terjadi pada Selasa dini hari (15/10) dipicu oleh sebuah video yang viral di TikTok.
Menurut keterangan yang disampaikan, video tersebut menunjukkan korban yang sedang mengambil gambar di sekitar pura saat melaksanakan proyek dokumentasi pribadi.
Masyarakat setempat yang mengetahui lokasi pengambilan gambar kemudian menghakimi korban tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.
Korban dilarikan ke RS Sanjiwani, namun sayangnya, pagi harinya dinyatakan meninggal dunia akibat pendarahan.
Baca juga:
Bengkel Motor Disidak di Ubud
Kapolres menambahkan bahwa dari hasil penyelidikan, para pelaku memiliki peranan masing-masing dalam pengeroyokan tersebut.
"Korban mengalami luka akibat benda tumpul dan sobekan tajam di bagian dada," ungkap AKBP Umar, Kamis (24/10).
Tim Sat Reskrim sedang mendalami lebih lanjut terkait video yang memicu insiden ini.
Ternyata, video tersebut diambil oleh saudara korban, DK, yang tidak memiliki akun media sosial.
Video itu kemudian diedit dan diposting oleh Y, yang kini telah berhasil ditangkap setelah bersembunyi di beberapa lokasi, termasuk Klungkung dan Sumba Barat Daya.
Para pelaku dikenakan pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan, sementara pelaku yang memposting video berkonotasi SARA juga telah diamankan.
Barang bukti berupa sebilah pisau dan batu digunakan dalam aksi pengeroyokan tersebut.
Di antara sepuluh pelaku, KDK alias DP teridentifikasi sebagai yang membawa pisau, sedangkan DPS terlibat dalam pemukulan menggunakan batu.
Kasus ini menjadi perhatian serius, dan kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan penyelidikan demi keadilan bagi korban.
Editor: Aka Kresia
Reporter: bbn/Gin