Pengrajin Bata Tulikup Mengeluh Tidak Kebagian Proyek
GOOGLE NEWS
BERITAGIANYAR.COM, UBUD.
Pembangunan besar-besaran yang dilakukan di Gianyar tidak dirasakan oleh pengerajin bata di Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar. Bata mereka malah tidak laku dan tidak dipakai membangun proyek besar.
Pengerajin bata Tulikup, I Nyoman Sukara, sangat menyayangkan pemerintah yang sedang gencar membangun, yakni membangun rumah sakit, pasar, dan lainnya, sama sekali tidak ada yang menggunakan bata Tulikup.
“Stok bata kami sangat banyak, bahkan sampai ada yang lumutan karena tidak ada yang beli,” keluh Sukara yang juga Bendesa Tulikup Kelod, Senin (21/2).
Sukara mengaku, pengerajin bata hanya jadi penonton saat ada pembangunan di Kabupaten Gianyar yang sangat gencar.
“Pembangunan gencar, tapi tidak gunakan bahan lokal. Bagaimana dikatakan ikut memperdayakan produk lokal, kalau material yang digunakan justru dari daerah lain,” ujarnya geleng-geleng.
Dia berharap produk bata Tulikup bisa mendapatkan tempat. Setidaknya untuk pembangunan di kantor pemerintah atau gedung di Gianyar.
Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta, yang sempat mengecek produksi bata Tulikup ikut mendorong supaya masyarakat menggunakan bata Tulikup.
“Sekarang kualitasnya jauh lebih baik dari sebelumnya,” tegasnya.
Baca juga:
Pekerja Proyek Tenggelam di Pantai Lembeng
Sejumlah proses dilalui dalam membuat batangan bata. Mulai pemilihan tanah, hingga pembakaran sampai tiga hari.
“Karena prosesnya itu, saya yakin kualitas bata Tulikup sangat bagus, terutama untuk pembangunan kantor dan rumah tinggal yang menggunakan ornamen Bali, apalagi untuk pembangunan tempat suci,” tutup dia.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/Gin