Warga di Jalan Tirta Tawar, Kutub Kaja, Ubud, melayangkan keluhan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar terkait limbah dari proyek pembangunan hotel dan vila yang mencemari lingkungan mereka. 

Salah satu bangunan proyek tersebut diketahui membuang limbah ke area warga, sehingga memicu protes.

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Gianyar, Made Watha, merespons cepat laporan tersebut dengan menugaskan timnya untuk melakukan penanganan di lokasi. 

“Pihak Satpol PP dan Damkar menerima laporan dari masyarakat mengenai limbah yang berasal dari bangunan hotel, yang mengalir menuju lokasi warga. Tim kemudian berkoordinasi dengan pelapor untuk memverifikasi laporan tersebut,” ujarnya, Senin (27/1/2025).

Setelah menerima laporan, tim Satpol PP bergerak menemui pelapor dan melakukan pengecekan langsung ke lokasi sumber rembesan limbah. Saat pemeriksaan berlangsung, pengelola hotel tidak hadir di lokasi untuk memberikan penjelasan.

Sebagai langkah lanjut, Satpol PP mengeluarkan surat undangan klarifikasi kepada pengelola hotel untuk membahas permasalahan tersebut. 

Tidak hanya itu, pemilik 18 unit vila yang juga tengah dibangun di kawasan tersebut turut dipanggil untuk memeriksa kepatuhan terhadap perizinan yang dimiliki.

Made Watha menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya Satpol PP Gianyar untuk memastikan seluruh aktivitas pembangunan di wilayahnya mematuhi peraturan yang berlaku. 

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan permasalahan ini terselesaikan dengan baik dan tidak merugikan masyarakat,” imbuhnya.

Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat dampak limbah terhadap kesehatan warga dan lingkungan sekitar. 

Satpol PP Gianyar juga berkomitmen untuk memberikan sanksi tegas apabila ditemukan pelanggaran.

Warga berharap langkah tegas ini dapat menjadi solusi atas masalah yang mereka hadapi dan mencegah kejadian serupa di masa depan.