search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Ayam Ternak Dicuri di Gianyar, Pelaku Sulit Terungkap
Rabu, 11 Agustus 2021, 19:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pencurian hewan ternak ayam dan bebek di Gianyar.

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, BLAHBATUH.

Aksi pencurian ratusan ternak ayam dan bebek semakin membuat resah masyarakat Gianyar di masa sulit pandemi Covid-19.

Seperti aksi pencurian di beberapa kandang ternak area Subak Pindah, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh baru-baru ini. Mirisnya, pelaku pencurian tidak pernah terungkap. Di samping itu, pihak korban juga bingung bagaimana melaporkan pencurian ternak ini. 

Peternak I Made Diarta mengatakan aksi pencurian ternak terjadi beberapa hari terakhir. Tidak saja di satu kandang, melainkan beberapa kandang milik peternak lain juga digondol maling. 

"Beberapa hari terakhir, puluhan ternak kami, ada ayam dan bebek hilang," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (11/8). 

Bahkan kebanyakan ternak yang dicuri sudah cukup bisa dijual ke pasaran. Made Diarta alias Sangut mengaku tidak menyangka dengan kejadian yang dialaminya. Sebab ternak yang ia pelihara sudah siap dijual. 

"Bebek dan Ayam yang saya pelihara sudah bisa dijual. Pagi saya tengok hanya tinggal kandang saja," ujarnya. 

Diarta kaget, sebab ternak peliharaanya baru akan diberi pakan sebelum dijual. Namun saat tiba di kadang ternaknya, ia melihat pintu kandang sudah terbuka. Kunci gemboknya juga dicongkel. Setelah ditengok hanya tinggal kandang saja, puluhan ternaknya raib. Di dalam kandang itu, terdapat 18 bebek dan 15 ayam. 

Serta 2 pengina (ayam betina). Jika dijual, Bebek satu ekor biasanya kisaran Rp 65.000. Ayam per ekor Rp 35.000 dan ayam Betina Rp 40.000 per ekor. Total kerugiannya diperkirakan ratusan ribu rupiah. 

"Ini hanya sisa satu ayam saja, mungkin ayam ini tidak ditemukan," ujarnya. 

Diarta mengatakan, warga lain menjadi ikut sudah resah dengan kejadian ini. Sebab hilangnya ternak warga tersebut bukan pertama kali saja. Namun telah terjadi berulang-ulang. 

"Sudah banyak warga kehilangan disini, tiga hari yang lalu bebek milik Jro Mangku Dalem Pinda juga hilang sebanyak 14 ekor. Setelah disana nyambung ke tempat tyang," ungkapnya. 

Diarta warga Banjar Banda, Desa Saba, yang memiliki sawah di Subak Pinda pun belum kepikiran untuk membeli bibit kembali. Dirinya menduga, letak kandang di tengah sawah membuat maling leluasa menggasak samua ternak. 

"Sekeliling ini masih berupa sawah, hanya ada beberapa saja bangunan rumah warga," ujarnya. 

Terkait apakah kejadian ini akan dilaporkan ke pihak kepolisian, Diarta mengatakan masih bingung belum bisa berpikir ke arah kesana. "Belum bisa bilang apa, saya masih bingung," ujarnya. 

Peternak lain, I Made Denes juga mengeluhkan hal serupa. Ratusan ekor bebek peliharaannya hilang. Lokasi tempatnya memelihara bebek berada di area sawah Subak Pinda. Hanya berjarak beberapa meter dari kandang milik warga yang sebelumnya juga mengalami kehilangan puluhan ayam dan bebek. 

Hilangnya ratusan bebek itu baru diketahui pemiliknya pagi hari ketika ke sawah untuk memberi pakan. Hal ini pun makin membuat pemilik ternak resah. Sebab belum ada seminggu, ratusan ternak sudah berhasil digondol maling. 

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widyatmoko, membenarkan adanya kejadian pencurian tersebut. Namun pihaknya baru menerima laporan lisan. Meski demikian hal tersebut akan dilakukan penyelidikan. 

"Baru laporan lisan, masih lidik," ujarnya. 

Terkait jumlah ternak yang hilang, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari warga. "Kita masih tunggu laporan resminya," ujarnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/Gin

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami