search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tragedi Gajah di Taman Safari Bali: Pawang Meninggal Dunia, Manajemen Sampaikan Belasungkawa
Jumat, 27 September 2024, 20:31 WITA Follow
image

Tragedi Gajah di Taman Safari Bali: Pawang Meninggal Dunia, Manajemen Sampaikan Belasungkawa

IKUTI BERITAGIANYAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAGIANYAR.COM, UBUD.

Sebuah insiden tragis terjadi di Taman Safari Bali, di mana seorang pawang gajah tewas setelah diseruduk oleh gajah yang dirawatnya. 

Pihak manajemen Taman Safari Indonesia Group telah merilis pernyataan resmi terkait kejadian ini. 

Alexander Zulkarnain, Marketing dari Taman Safari Indonesia Group, menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Komang Resi Yasa, pawang gajah yang telah mengabdi di taman safari tersebut.

"Insiden ini terjadi saat korban sedang berinteraksi dengan gajah dalam menjalankan tugasnya," ujar Zulkarnain pada Jumat (27/9).

Menurutnya, Komang Resi Yasa merupakan salah satu mahout terbaik di Taman Safari Bali, yang dikenal penuh dedikasi dan kasih sayang dalam merawat gajah.

Pihak Taman Safari juga menyatakan akan menyelidiki insiden ini lebih lanjut dan melakukan evaluasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. 

"Kami berkomitmen untuk memahami situasi ini secara menyeluruh guna memastikan standar keselamatan kerja tetap terjaga," tambah Zulkarnain.

Kematian Komang Resi Yasa meninggalkan kesedihan mendalam, tidak hanya bagi tim internal, tetapi juga bagi komunitas pecinta satwa. 

“Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga besar kami. Pengabdian dan keahliannya dalam merawat satwa akan selalu dikenang,” lanjut Zulkarnain.

Taman Safari Bali menegaskan bahwa mereka selalu menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat dalam interaksi dengan satwa, termasuk gajah. 

"Kami selalu menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dan telah memberikan pelatihan intensif kepada para staf, termasuk Komang Resi Yasa," tegasnya.

Pihak manajemen juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. 

“Kami akan terus memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang ditinggalkan dalam masa berkabung ini,” jelas Zulkarnain. 

Dia juga menambahkan bahwa dedikasi Komang akan selalu menjadi contoh bagi seluruh staf dan pengunjung Taman Safari Bali.

Sebagai informasi, Taman Safari Indonesia merupakan situs konservasi dan rekreasi bertema satwa kelas dunia yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia. 

Dengan lebih dari 9.325 satwa dari 409 spesies, Taman Safari menarik lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahunnya. 

Sejak berdiri pada tahun 1980, Taman Safari Indonesia telah memainkan peran penting dalam menyelamatkan, merehabilitasi, dan melepaskan ribuan satwa kembali ke habitat alaminya.

Kejadian ini menambah catatan tragis di dunia konservasi satwa, di mana interaksi antara manusia dan satwa terkadang membawa risiko yang tak terduga.

Diberitakan sebelumnya, insiden tersebut terjadi pada Selasa (17/9). Saat itu, Komang Resi Yasa sedang bertugas mengurus gajah bernama Gandi. 

Namun, tanpa diduga, gajah tersebut menyerang pawang hingga menyebabkan korban meninggal dunia di lokasi.

Manajemen Taman Safari Bali berharap bahwa kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak terkait untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan dalam bekerja dengan satwa.

Editor: Aka Kresia

Reporter: bbn/Gin

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritagianyar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Gianyar.
Ikuti kami