Tokoh Puri se-Bali Dukung Pembangunan Bandara Bali Utara, Usulan Dibangun di Atas Laut
GOOGLE NEWS
BERITAGIANYAR.COM, BLAHBATUH.
PT BIBU Panji Sakti, sebagai vendor pembangunan Bandara Internasional Bali Utara, terus menyerap aspirasi dari berbagai pihak.
Pada Jumat (15/11), aspirasi dihimpun dari para tokoh puri se-Bali dalam pertemuan yang berlangsung di Puri Ageng Blahbatuh.
Acara ini turut dihadiri Raja Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semara Putra, yang menyampaikan pandangan penting terkait pembangunan bandara.
Dalam pertemuan tersebut, Ida Dalem Semara Putra menyatakan bahwa para tokoh puri pada dasarnya mendukung modernisasi, termasuk pembangunan Bandara Bali Utara.
Namun, ia menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal dan warisan budaya.
“Di kawasan Bali Utara terdapat pura bersejarah sejak era Wangsa Warmadewa. Untuk menjaga kesucian dan nilai historisnya, kami mengusulkan agar bandara dibangun di atas laut,” ujar Ida Dalem.
Menurutnya, pembangunan ini harus mempertimbangkan aspek historis dan budaya agar Bali tetap dikenal dunia sebagai destinasi pariwisata yang kaya tradisi.
Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo dari PT BIBU Panji Sakti menjelaskan bahwa pembangunan bandara di Bali Utara merupakan kebutuhan mendesak.
Bandara Internasional Ngurah Rai saat ini mengalami kelebihan kapasitas akibat tingginya volume penerbangan domestik dan internasional.
“Kami menargetkan runway pertama dapat selesai pada tahun 2027,” ujar Erwanto.
Ia juga menambahkan bahwa kawasan Bali Utara memiliki potensi besar untuk mendukung pemerataan wisata.
Turis kini semakin banyak menjelajahi wilayah Buleleng hingga Karangasem untuk menikmati destinasi wisata yang berbeda dari Bali Selatan.
Kehadiran tokoh puri se-Bali di Puri Ageng Blahbatuh menunjukkan dukungan moral dari raja-raja Bali terhadap pembangunan bandara.
Dukungan ini dianggap penting untuk memastikan pembangunan dilakukan dengan aman tanpa merusak kawasan suci, pura, atau lingkungan daratan.
“Pembangunan ini merupakan inisiatif swasta, tanpa menggunakan dana pemerintah. Investornya adalah perusahaan Cina, Chang Ye Construction Group, dengan nilai kerja sama mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 50 triliun,” jelas Erwanto.
Baca juga:
Tim Kemenangan KATA Tuding Bawaslu Gianyar Tak Serius Tindak Lanjuti Laporan Politisasi Bendesa Adat
Ida Dalem Semara Putra kembali menegaskan bahwa pembangunan bandara harus memperhatikan keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian adat istiadat.
Ia berharap Bandara Bali Utara menjadi contoh pembangunan yang menghormati tradisi lokal dan alam.
Editor: Aka Kresia
Reporter: bbn/Gin