Masalah keuangan yang melanda Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, terus menjadi perhatian. Hingga kini, para nasabah belum dapat mencairkan dana mereka, yang membuat kekecewaan semakin memuncak.

Permasalahan ini akhirnya mendorong sejumlah nasabah untuk melaporkannya langsung ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gianyar pada Senin (20/1/2024). 

Para nasabah diterima oleh Ketua DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana, Ketua Komisi III DPRD Gianyar, I Wayan Ekayana, dan Sekretaris DPRD Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra.

Salah satu nasabah, Dayu Astiti, mengungkapkan kekecewaannya terhadap LPD Desa Adat Bedulu. Ia menceritakan bahwa awalnya tertarik dengan program asuransi kematian yang ditawarkan oleh LPD. 

Program tersebut hanya memerlukan biaya sebesar Rp 300 ribu satu kali pembayaran, dengan manfaat berupa asuransi kematian senilai Rp 7 juta.

Namun, ketika Dayu mencoba mencairkan dana tersebut, ia mengalami kendala besar. 

“Jangankan dapat uangnya, pegawainya pun tidak ada kelihatan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Ketua Komisi III DPRD Gianyar, I Wayan Ekayana, mengaku telah menerima informasi mengenai permasalahan ini. Ia menyatakan komitmennya untuk membantu menyelesaikan persoalan keuangan yang membelit LPD tersebut.

“Saya ikut bersama menyuarakan dan menyampaikan kepada dinas terkait, dalam hal ini Kabag Ekonomi. Kami akan mengundang pengurus LPD ke DPRD Gianyar untuk mencari solusi bersama,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana, juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah serius dalam menangani persoalan ini. 

“Saya akan menindaklanjuti masalah ini sebaik mungkin agar segera ada penyelesaian,” katanya.

Para nasabah berharap agar pihak DPRD dan pengurus LPD dapat segera menemukan solusi. Kepercayaan masyarakat terhadap LPD Desa Adat Bedulu perlu segera dipulihkan melalui langkah-langkah konkret dan transparan.