Bocah 6 Tahun di Gianyar Hilang Seharian, Ditemukan Selamat Terjebak di Tebing Curam

Aditya bocah 6 tahun asal Gianyar, Bali, dilaporkan hilang pada Minggu (29/9/2024). Setelah pencarian intensif oleh warga, bocah tersebut ditemukan selamat terjebak di tebing curam
GOOGLE NEWS
BERITAGIANYAR.COM, SUKAWATI.
I Kadek Aditya, bocah berusia 6 tahun asal Banjar Uma Kuta Pejeng Kangin, Tampaksiring, kabupaten Gianyar, Bali dilaporkan hilang pada Minggu (29/9/2024) oleh keluarganya.
Warga kemudian melakukan pencarian menggunakan gong.
Mukzizat, sang bocah ditemukan dalam kondisi selamat.
Menurut I Komang Sriada, Kelihan/Kepala Dusun Banjar Uma Kuta Pejeng Kanginyang memimpin pencarian mengatakan bahwa korban Aditya ditemukan terjebak di tebing curam tegalan.
Ia menjelasan kronologi kejadian tersebut, dimana Kejadian berawal saat Aditya diajak oleh neneknya Ni Wayan Rinun (66) ke padang sekitar pukul 10.00 WITA.
Saat jalan di tengah tegalan aditya yang mengikuti neneknya tiba-tiba menghilang. Setelah dicari di sekitar lokasi oleh neneknya tak membuahkan hasil.
Baca juga:
Kapolres Gianyar Pimpin Sertijab Tiga Kapolsek dan Satu Kasat, Promosi untuk Penyegaran Organisasi
Dikira sudah pulang ternyata tidak. Sehingga keluarga meminta bantuan warga setempat untuk melakukan pencarian. Dicari mutar mutar lokasi 5 kali siang hari sampai sore tidak ketemu.
Ayah Aditya, I Made Ardana (30), dan istri Ni Wayan Suryanti (33), segera minta bantuan warga desa.
Pencarian dilakukan sampai sore, hingga sekitar pukul 17.00 wita.
Terdengar suara memanggil bapak-bapak.
Warga kemudian mencari sumber suara dan menemukan korban Made di tebing curam dalam keadaan selamat.
"Dia tersangkut di akar ranting pohon. Beruntung meski berada di posisi bahaya, Aditya tidak mengalami luka serius.
Kita mendengar suara samar samar memanggil bapak bapak bapak dari kejauhan," ungkap I Komang Sriada.
Pihaknya melakukan pencarian dengan menyebar ke sejumlah titik wilayah hingga Daerah Alur Sungai (DAS) Pakerisan.
Warga mencari bocah yang hilang itu sampai di pelosok bawah sungai DAS pakerisan.
"Tyang (saya) mendengar panggilan bapak 3x, makanya tiyang kesana dengan sekaa teruna (sekelompok pemuda desa)mencari sumber suara," paparnya.
Pihaknya mengaku berterimakah kepada semua warga yang telah membantu melakukan pencarian.
Editor: Aka Kresia
Reporter: bbn/Gin